Keledaiskop 2007

Friday, December 21, 2007

Life is journey!

Kalimat tersebut benar adanya. Selain menjelajahi waktu setiap detiknya, Ddy juga menjalani perjalanan melintas batas administrasi daerah. Perjalanan dari waktu ke waktu selama tahun 2007, terutama mengenai tema dan kondisi blog ini, akan dirangkum dalam postingan kali ini. Mari kita simak, mulai dari bulan Januari.

JANUARI
Sebagai bulan pembuka dalam tahun masehi, Januari menjanjikan harapan dan semangat baru. Januari juga terbukti menjadi bulan penuh inspirasi. Banyak lagu yang didedikasikan untuk bulan ini. Januari di Kota Dili, 22 Januari (Iwan Fals), 11 Januari (GIGI), Januari-nya Mas Glenn, menjadi bukti bahwa seniman, terutama penyanyi, suka sekali dengan bulan ini.
Semangat dan inspirasi Januari ternyata berimbas pada kepribadian Ddy. Serta merta Ddy menancapkan misi tahunan yang harus dicapainya. Semangat Januari menghasilkan 5 postingan di blog ini, yang secara garis besar bertemakan pernyataan syukur kepada yang Maha Kuasa.

FEBRUARI
Love melulu... Februari identik dengan Valentine. Bunga, coklat, segala hal yang berbentuk hati, dan hiasan-hiasan berwarna pink merajalela di bulan ini. Kondisi ini justru berdampak negatif terhadap Ddy. Karena apa? Apakah karena dia jomblo? Yang jelas, pada bulan ini Ddy tidak melahirkan 1 postingan sekalipun dalam blognya.

MARET
Keajaiban datang pada bulan Maret. Surat sakti telah diterbitkan pada bulan ini. Bukan hanya Supersemar, tapi juga surat keterangan dokter, yang menghakimi Ddy menderita suatu penyakit, yang menyebabkan Ddy gagal diterima di KPK. Keajaiban terus berlanjut pada sebuah pohon yang membentuk lafaz Allah.

APRIL
Ada emansipasi wanita pada bulan April. Juga ada pengesahan APBN, tanda dimulainya PELITA baru, tapi itu dulu, jaman orba. Tapi di bulan ini Ddy tidak memperjuangkan emansipasi wanita. Tidak juga membahas APBN/APBD, ga penting. Ada yang lebih penting dari hal itu semua. Egoisme manusia muncul pada sosok Ddy. Ddy lagi sibuk, mencoba mencari kerja... Untuk hidup sesuap nasi, dan masa depan.

MEI
Tahukah kalian, pada bulan Mei, seorang seniman besar dunia wafat. Dialah Leonardo Da Vinci. Dan tahukah kalian, pada bulan Mei, telah lahir penggantinya. Ddy telah menjelma menjadi seniman, seorang fotografer gadungan! Hahahaha..!!

JUNI
Bulan yang selalu dinanti-nanti oleh anak sekolah. Saatnya libur panjaaaang! Gita Gutawa mungkin pergi berlibur. Tapi Ddy ga libur kemana-mana. Ddy memilih mengarungi kembali pemikiran Darwin tentang evolusi.

JULI
Julius Caesar narsis banget. Seenaknya ganti nama bulan-bulan masehi dengan nama-nama kaisar Roma.
Rakyat USA seneng banget pada bulan ini, independence day gitu loh. USA, adalah sebuah negara penakluk. Indonesia sebenarnya juga bisa menjadi penakluk dunia. Tapi harus memegang prinsip klasik, banyakin bikin anak! Banyak anak banyak rejeki! Banyak anak, bikin bangsa ini survive! Bukankah yang memenangkan demokrasi adalah golongan mayoritas? Suatu bukti bahwa mayoritas itu selalu mengalahkan minoritas! Tapi banyak anak bikin orang tua pusing. Maklum, bulan Juli adalah tahun ajaran baru. Masukin anak ke sekolah berarti pengeluaran berlipat-lipat untuk pendidikan. So, pilih kuantitas ato kualitas?

AGUSTUS
Pestanya rakyat! Merah putih dimana-mana. Indonesia merdeka! Pejuang membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Maka tak heran posting Ddy pada bulan ini bertema kebebasan.

SEPTEMBER
Bulan yang aneh. Ada yang seneng banget sama bulan ini. September ceria, begitu judul lagunya. Tapi ada juga yang bosen sama bulan ini. Wake me up when September end, kata Green Day. Yang jelas, bulan ini adalah bulan pemberontakan. Ada G30S, ada juga tragedi WTC. Bom Bali bulan ini juga kan ya? Intinya adalah, pemberontakan terhadap nilai-nilai kapitalis. Karena kita tampaknya tergiring menjadi individualis materialis.

OKTOBER
Inilah dia bulan Sumpah Serapah,ups...maksudnya, Sumpah Pemuda. Faktanya, pada bulan ini, ada Idul Fitri yang suci. Ddy membawa beberapa kisah di Bulan Ramadhan dalam blognya. Kisah yang memperlihatkan susahnya menjadi orang yang suci. Kisah yang bikin kita jadi menyumpah!

NOVEMBER
Banjir datang lagi. Karena apa? Karena hujan. Hujan yang sangat dahsyat. Maka tak heran GnR bikin lagu November Rain, yang nyeritain dahsyatnya hujan di bulan November. Tapi Ddy ga mau ambil pusing. Dia lebih suka ngambil foto-foto untuk ditampilkan dalam blognya.

DESEMBER
Desember identik dengan natal. Artinya, akan ada sale dan diskon besar-besaran. Hahaha... Tapi Desember juga bulannya evaluasi, bulan kontemplasi. Seperti halnya Ddy yang bernostalgia mengenang masa lalu, dan juga membuat perjalanan blognya dalam tahun ini. Ya, salah satnya adalah postingan ini.

Okeh, itulah dia review tahun 2007 ini.

KESIMPULAN
Kalo ditanya, apakah misi tahun ini telah tercapai?
Jawabannya: Tidak. Jauh banget dari target.
Tapi Ddy bersyukur, banyak hal yang diberikan oleh hidup kepadanya.
Alhamdulillah....

Historical Walk

Sunday, December 9, 2007

Menyandang sebuah ransel hitam di punggungnya yang rapuh. Matanya tajam menatap langit biru, menyongsong detik-detik perjalanan bersejarah. Perjalanan yang akan membawanya ke masa lalu. Inilah dia kisah perjalanan seorang anak manusia yang terselubung dalam nuansa nostalgila.
Dedy ke Bandung (lagi)!!!

Perjalanan dimulai dari Bandara SSQ II, menuju Soekarno-Hatta. Anak manusia itu menggunakan maskapai penerbangan yang mengiklankan sebuah klub sepakbola raksasa asal Inggris. Sebuah klub yang..., ah sudahlah, ga perlu dibahas, ga penting, ga banget. Pesawat yang membawanya terbang benar-benar hebat, karena memberikan suasana yang sama dengan melakukan perjalanan darat. Seperti naik bus kota. Ya, bus kota. Penumpangnya bebas mau duduk di kursi yang mana saja. Siapa cepat, dia yang dapat! Layaknya di bus kota, di pesawat ini juga terdapat pedagang asongan yang menjajakan berbagai jenis makanan dan minuman. Hebatnya, pedagang asongannya adalah para wanita cantik berseragam seksi!
Seperti di bioskop, penumpang hanya boleh mengkonsumsi jajanan yang dijual oleh pedagang asongan berseragam seksi ini. Ga boleh makan makanan bekal dari rumah!!
Satu hal lagi, harga jajanannya muahalll bangets. Mungkin karena pesawatnya lagi terbang diatas awan, jadi harga-harga jajanannya juga naik seinggi langit.

Setibanya di Soekarno-Hatta, bimbang melanda hati dan pikiran anak manusia itu. Antara menggunakan kendaraan roda empat supercepat nan nyaman, atau menggunakan moda transportasi lainnya yang memberikan efek gerah, panas, dan lama nyampenya. Dia jelas bingung sangat. Setelah sempat booking Cipaganti Travel, akhirnya dia melarikan diri dari bandara menggunakan Damri. Tujuannya jelas, sama seperti beberapa tahun yang lalu: Gambir!

Tampaknya anak manusia itu ingin menikmati perjalanannya dengan kereta api.
Pilihannya masih sama ketika dia masih berstatus mahasiswa, Parahyangan Kelas Bisnis. Sama sekali ga tertarik dengan kelas eksekutif.

Sebenarnya ada banyak kisah antara dia dan kereta. Perjalanan seorang diri, bersama temannya, bersama orang yang disayanginya... Dalam rangka mudik, mencari kerja, dan
demi cinta!

Ah, tampaknya kali ini dia hanyut dalam memori masa lalunya, dan membawa awan haru rindu dalam pikirannya. Tanpa disadarinya, matanya berkaca-kaca, sembari menatap indahnya pemandangan dari jendela kereta.

Sebuah perjalanan yang biasa sesungguhnya. Namun menjadi sangat berarti baginya. Karena dia baru saja memberikan penghargaan pada masa lalunya.

"Masa lalu (yang menyakitkan sekalipun) lambat laun bisa menjelma menjadi nostalgia romantik yang tak ingin dilupakan"
Andrea Hirata (Sang Pemimpi)


Sumber Gambar: koleksi pribadi

Galeri Si Gadungan

Sunday, November 11, 2007

Masih bersenjatakan kamera VGA dari W300i, fotografer gadungan berhasil membidik beberapa sasaran tembak yang sangat-sangat luar biasa. Kali ini fotografer gadungan bermain dengan efek pantulan cahaya pada air, efek negatif, dan tentu saja ditambah oleh insting kejelian mengambil sudut pandang yang eksotis.

Mesjid An-nur Pekanbaru, bukan Taj Mahal.













Candi apaaaaan gitu, di daerah XIII Koto Kampar, bukan kuburannya suku Aztec lho...














Pion catur raksasa alias Candi Muara Takus.


















Bendungan Uwai.















Hahaha...ini bukan lambang GOLKAR!















Inilah dia Harimau Sumatera (gadungan), hehehe.... Itu kucing, asli lho!
















TIPS:
Objek yang indah itu ga selamanya given. Kita harus bisa mengeksplorasi objek menjadi lebih enak dipandang. Saya cuma bisa tersenyum kalo masih ada yang beranggapan bahwa suatu foto itu jadi bagus karena objeknya udah bagus dari sononya.
Ayo terus bereksperimen dan bereksplorasi!

Kaca Spion Honda

Sunday, November 4, 2007

Ada satu kebijakan baru dari kepolisian pekanbaru yang membuat saya menjadi bete, yakni kewajiban menggunakan spion standar bagi pengendara sepeda motor.

Lho Ded, knapa jadi bete?

Spion standar itu gede banget (segede gaban), sehingga menghalangi pandangan ke depan dan mengurangi kenyamanan berkendara.

Spion standar itu lebar banget (melebihi lebar stang kemudi), sehingga ketika berselisih dengan kendaraan lain, hati menjadi was-was. Bayangkan bila pengendara motor adalah orang yang lemah jantung, dan harus berselisih dengan pengendara lain (seorang anak muda yang ga bisa nge-gas pelan alias ngebut terus) pada sebuah gang sempit. Bisa bahaya tuh!

Bukankah yang penting itu kegunaannya? Spion motor saya ukurannya kecil, tapi justru lebih nyaman dan dapat saya gunakan layaknya fungsi spion dari pada spion standar.

Jadi yang saya sesalkan, knapa sih pabrikan sepeda motor ngedesain spionnya kok segede gaban dan melebar gitu? Ditambah lagi polisi ikut-ikutan bikin aturan yang ga penting.

Sungguh terlalu!

Sumber gambar: Koleksi pribadi

Get Married

Friday, October 26, 2007

Saya, nikah?
Bukan, ini bukan pengumuman pernikahan saya.
Pengen sih (nikah), tapi belum sekarang deh kayaknya, hehehe....

Get Married yang saya maksud itu filmnya Si Hanung.
Filmnya punya tema persahabatan. Dalam film ini, persahabatan dituangkan dalam bentuk solidaritas dan pengorbanan.
Yah, apapun bentuk dan definisi dari persahabatan itu, yang pasti setelah nonton ni film, saya jadi rindu teman-teman saya. Terlebih lagi akhir-akhir ini sobat-sobat di Bandung-Jakarta sering SMS, nanyain "Ded, kapan kesini lagi?"

Holly Shit!!
Kangen banget gue!



Sumber gambar: koleksi pribadi, tapi ga tau siapa yang motoin, yang jelas saya hampir aja tuh diceburin sama anak-anak ke kolam Indonesia Tenggelam.

R S U D

Saturday, October 20, 2007


Pukul 07.30 WIB

Saya udah stand by di RSUD. Biasa, check up. Sudah jadi kebiasaan bagi saya kalo check up datangnya ke RSUD, tapi kalo check in saya lebih suka di hotel, hehehe... Kali itu saya datang kepagian, dapat nomor antrean pertama. Sepanjang sejarah antri-mengantri, baru kali ini saya dapat antrian yang pertama.

Sembari menunggu di ruang yang telah disediakan, terlihat oleh mata kepala saya 2 orang dokter (wanita) muda dengan beberapa orang perawat (juga wanita, tapi sudah tua) tengah asyik ngerumpi. Obrolannya (menurut hemat saya) sangatlah ga penting, yakni mengenai babi-babi yang terpajang dan dijual bebas di restoran-restoran di pulau dewata sana. Berhubung saya ga punya hubungan apa-apa dengan babi, maka saya cuek aja kalo mereka dengan semangatnya terus nyerocos ngomongin babi.
Disudut lain, masih di ruang yang sama, seorang bapak berpakaian kaos oblong nan bolong dan compang-camping tengah berbincang-bincang dengan sesosok perawan tua. Ehm, maksud saya perawat (yang sudah) tua. Secara sengaja saya mendengarkan sebagian percakapan mereka.
"Bapak kembali aja ke loket pendaftaran, ambil lagi aja duitnya" saran si perawat.
"Tapi Bu, apa bisa?" tanya si bapak.
"Bisa. Sekarang Bapak ambil lagi aja duitnya, ya" jelas si perawat.
"Anu Bu, kalo dibiarin aja ga pa pa toh? Saya malu minta duitnya lagi" kata si bapak.
"Loh, itu duit lho. Nyarinya kan susah. Udah, ambil aja" si perawat sekali lagi menyarankan.
"Iya. Makasih ya Bu" si bapak pamit.

Sudah kodratnya waktu untuk terus bergulir (cieeeh...keren banget kalimatnya!).
Selang beberapa lama, mata saya tertuju pada suatu negosiasi berbau nepotisme antara seorang calon pasien berdandan parlente dengan seorang perawat (ya, perawat tua). Setelah mereka melakukan suatu konversasi (konversasi???) si perawat bergegas ngurusin file calon pasien tersebut, nanyain keluhan-keluhan yang diderita, dan....hohohoho....ternyata pasien tersebut naik peringkat menjadi pasien dengan nomor antrian pertama, meninggalkan saya yang jadi melorot di urutan kedua. Padahal, menurut pantauan saya, pasien parlente tersebut sama sekali bukan dalam keadaan darurat.

Pukul 09.30 WIB
Ah itu dia dokternya baru datang. Dan oh, ternyata saya turun lagi jadi pasien dengan nomor antrian ketiga.


Sumber gambar: http://www.piperreport.com

KISAH - KISAH RAMADHAN

Monday, October 8, 2007

MARI BERGOYANG
Saat itu bumi bergoyang bukan gara-gara Inul lagi ngebor. Melainkan disebabkan oleh gempa berkekuatan besar yang berpusat di Sumatera belahan barat. Tercatat 3x goncangan dahsyat yang dapat dirasakan secara nyata oleh saya. Salah satunya di hari perdana puasa. Pada saat itu saya lagi asyik-asyiknya mandi pagi sembari bersiul-siul ria, dan tiba-tiba.....kamar mandi beserta seluruh perangkatnya bergoyang, disusul dengan bunyi-bunyian yang menakutkan. Otomatis donk, saya kenakan handuk saya, dan langsung lari tancap gas menuju halaman depan rumah. Setengah telanjang, cuma pakai handuk, berdiri di depan rumah.
Wow...so sexy!!



KALUNG FLASHDISK
Kebrutalan 2 orang gila, sebut saja namanya Andri dan Dhika, telah mengakibatkan patahnya kalung flashdisk kesayangan saya.
Shit!


TIKUS KANTOR

Saya ga bisa mengelak lagi dari lingkungan kerja saya untuk melakukan mark up, manipulasi kontrak dan kwitansi bernilai jutaan rupiah.
Asal kalian tau aja, di pantat saya sudah mulai berekor.....dan akan bertransformasi menjadi tikus kantor, hehehe...
God, help me!!


Sumber gambar: http://www.metroactive.com

Individu Materialis Kapitalis

Sunday, September 16, 2007

Setiap benda, setiap apa saja yang kita lakukan di jaman ini, semuanya ada harganya. Semuanya dapat dikonversi menjadi nilai-nilai rupiah. Semuanya kini dinilai dengan uang. Mau apa-apa kita butuh duit. Oleh karena itu tak pelak lagi kebutuhan akan duit menjadi meningkat, bahkan menjadi tujuan hidup. 'Hidup untuk mencari duit, mencari duit untuk hidup', begitu slogannya.

Kondisi ini perlahan membawa manusia Indonesia menjadi individu materialis kapitalis. Menjadi manusia yang pamrih, layaknya robot yang hanya bekerja bila koinnya dimasukkan. Segala cara, mulai dari pekerjaan yang baik hingga pekerjaan yang hina, dilakukan untuk mendapatkan duit. 'Cari duit haram aja susah, apalagi yang halal', kata sebagian orang. Beuh, wajar aja kriminalitas dan korupsi merajalela di negeri ini!

Dampak dari terciptanya individu materialis kapitalis adalah berubahnya motif manusia untuk menjalankan profesi pekerjaannya. Risau hati saya melihat PNS bekerja untuk mencari duit. Suatu hal yang salah menurut saya. Kalo memang mau nyari duit, berbisnis lah! Berdagang! Pekerjaan yang bener-bener bertujuan nyari keuntungan. PNS itu tugasnya mengabdi pada masyarakat, bekerja demi negara, berbakti pada bangsa. Suatu visi yang seharusnya dimiliki oleh setiap PNS di negeri ini.

Kerap juga terjadi pergeseran nilai dalam bercita-cita. Teman saya memilih kuliah di kedokteran biar nanti gampang cari duit, biar cepat kaya, biar bisa hidup senang. Padahal tugas dokter itu bukan mengumpulkan duit dari pasien!

Tadi secara tidak sengaja saya mendengar Marshanda memberikan komen tentang tokoh yang diperankannya dalam sinetron Soleha. Katanya, tokoh tersebut menjadi guru ngaji untuk mencari duit, sekalian nyari pahala. Beuh! Jawaban jujur memang, tapi nyelekit. Lagi-lagi motif ekonomi jadi prioritas! Mau dibawa kemana agama ini kalo guru ngajinya niat utamanya nyari duit.

Tapi itulah faktanya. Dunia memaksa kita menjadi individu materialis kapitalis. Mungkin hanya individu yang terlahir dalam keadaan kaya (hati dan materi) saja yang tidak merasakan desakan itu.


Sumber gambar: http://www.istockphoto.com

300 Ga Mutu!

Sunday, September 2, 2007

Udah nonton film yang judulnya 300?
Berikut komen saya terhadap film tersebut.

Sudut pandangnya subjektif
Hiperbolik banget
Penuturan ceritanya eksplisit
Hambar
Sok puitis
Dialognya banyak yang diulang
Sama sekali berbeda dengan imajinasi saya ketika membaca kisahnya di buku sejarah
Sucks!

Sama aja kayak D'Bijis. Kirain keren, eh ternyata mengecewakan banget.

Eagle Fly Free

Wednesday, August 8, 2007


People are in big confusion
They don't like their constitutions
Everyday they draw conclusions
And they're still prepared for war

Some can say whats ineffective
Some make up themselves attractive
Build up things they call protective
Well your life seems quite bizarre

In the sky a mighty eagle
Doesn't care bout whats illegal
On its wings the rainbows light
Its flying to eternity

Eagle fly free
Let people see
Just make it your own way
Leave time behind
Follow the sign
Together we'll fly someday

Hey, we think so supersonic
And we make our bombs atomic
Or the better quite neutronic
But the poor don't see a dime

Nowadays the airs polluted
Ancient people persecuted
Thats what mankind contributed
To create a better time

In the sky a mighty eagle
Doesn't care bout whats illegal
On its wings the rainbows light
Its flying to eternity

Eagle fly free
Let people see
Just make it your own way
Leave time behind
Follow the sign
Together we'll fly someday


I want to break free

"yesss...akhirnya gue bebas!!" teriak seorang gadis manis yang baru saja merayakan ultah sweetseventeennya yang pertama semenjak dia dilahirkan oleh ibunya ke muka bumi ini (emangnya sweetseventeen bisa berkali-kali gituh?). Gadis ini kulitnya putih bersih, rambutnya hitam lurus panjang sebahu, hidungnya mungil tapi seksi, matanya seindah bola ping pong. Pokoknya dipandang tak jemu! Jompo eh jomblo pula! Mana keturunan bangsawan ningrat berdarah biru pula, otomatis tajirrr dooonk...
Wina namanya. Mau kenalan?? Caranya gampang, anda tinggal kirim SMS ketik REG (spasi) WINA kirim ke 1945, dan anda akan mendapatkan SMS balasan langsung dari HP Wina. Makanya buruaaan!! Mau dapetin bonus pulsa gratis?? Enak aja!!!
Kini, mari kita lupakan Wina (karena Wina hanyalah tokoh fiktif), dan fokus pada topik kita kali ini.
****

Ada semacam kesepakatan umum bahwa kebebasan individu diperoleh ketika individu tersebut telah berumur 17 tahun, atau sudah baligh, atau sudah memiliki KTP/SIM dsb. Akan tetapi saya malah cenderung berpikir bahwa kebebasan itu nonsense. Ada, tapi ga nyata.

Sejarah peradaban membuktikan bahwa manusia sengaja menciptakan batasan, aturan, tata nilai, norma, hukum, sistem, adat, whatever namanya lah, untuk mengekang kebebasan individu. Tujuannya agar tercipta keselarasan dan keharmonisan dalam lingkup yang lebih luas (misalnya masyarakat). Kebebasan (menurut mereka yang suka bikin aturan) akan menyebabkan ketidakteraturan. Ketidakteraturan akan memicu permasalahan yang lebih besar. Oleh karena itu, kebebasan harus dikekang!

****

Ketika anda dihadapkan pada pilihan berganda, saya yakin anda akan mempertimbangkan masing-masing opsi secara matang. Mulai dari yang sesuai dengan selera/kepribadian, yang punya maksimasi benefit, serta berjuta pertimbangan egois lainnya. Kemudian anda akan beranjak pada pertimbangan eksternal seperti 'apakah opsi ini dapat diterima oleh orang-orang sekitar', 'apakah pilihan ini sesuai dengan hukum dan agama', 'sesuaikah dengan ekspektasi orang-orang tercinta', dan lain sebagainya.

Anda bebas ingin menggunakan pertimbangan apa saja, termasuk pertimbangan yang bersifat eksternal. Itu kebebasan individu anda. Namun ketika anda tunduk pada berbagai pertimbangan eksternal, maka (menurut saya) kebebasan itu udah ga murni lagi.

****

Jadi, kebebasan itu ada, tapi ga nyata.
Atau, kebebasan itu antara ada dan tiada.

****

Bebas.....
Aku ingin bebas seperti merpati!
Tapi kini merpati ga bisa terbang bebas lagi....
Penerbangan Indonesia kena blacklist oleh negara-negara eropa, hehehe...

Banyak Anak, Banyak Rejeki?

Saturday, July 7, 2007

Jalan cerita film konyol-konyolan berjudul 'idiocrazy' dimulai dengan sebuah komparasi gaya hidup dua golongan yang berbeda. Ya, dengan perbedaan yang cukup mencolok.


Golongan pertama adalah manusia-manusia yang hidup dalam kemapanan, dengan tingkat intelegensi diatas rata-rata. Mereka benar-benar mengatur hidup sedemikian rupa agar kualitas hidup mereka semakin bagus. Mereka lebih memilih karir ketimbang berketurunan. Termasuk diantara mereka adalah keluarga yang ikut program keluarga berencana. Punya anak bikin repot ajah, begitu kata mereka. Ciri-ciri orang yang termasuk golongan ini yaitu orang-orang berdasi, klimis, parlente, eksekutip (muda), wanita karir, dst. Kayaknya anda termasuk dalam golongan ini deh, hehehe.....

Golongan kedua adalah manusia-manusia dengan IQ dibawah rata-rata, punya gaya hidup nyeleneh, semau gue, dan ga berpendidikan (atau ga suka pakai otak?). Banyak diantara mereka ini suka bersenang-senang, seperti berhubungan seks. Ya, seks sangatlah menyenangkan! Begitu komentar mereka. Ciri-ciri orang yang termasuk golongan ini adalah para gelandangan, pengangguran, PSK, penganut freesex, anak (salah) gaul, ga mau taat hukum, berkerabat dengan drugs, suka party, dst. Gue yakin ini golongan 'lu banget' pastinya, hehehe.....

Seiring dengan berjalannya waktu, populasi golongan pertama (yang gemar berkarir dan enggan beranak) semakin lama semakin berkurang. Sebaliknya, populasi golongan kedua (yang gemar berhubungan seks) semakin bertambah, dan berkembang menjadi mayoritas. Hingga sampailah pada suatu saat dimana golongan mayoritas terlalu mendominasi dan memusnahkan minoritas. Dampaknya, peradaban manusia menjadi menurun, diisi oleh sifat-sifat manusia yang suka bersenang-senang, foya-foya, hedon, penuh kejahatan dan kriminalitas. Logika udah ga laku, udah diganti sama nafsu. Kayak jaman jahiliyah dulu...

Pak Hastu (halo pak, apa kabar?) dalam kuliah kependudukannya pernah menyinggung pro-kontra populasi manusia. Populasi yang besar diyakini akan susah diatur, menimbulkan banyak masalah sosial, kesehatan, dan lingkungan. Namun populasi yang besar berpotensi untuk membangun suatu bangsa dan militer yang kuat, pelestarian suku, adat, dan budaya, dan misi pengembangan agama. Populasi yang kecil diyakini lemah, dan mudah tereliminasi oleh seleksi alam (juga oleh ancaman pemusnahan dari populasi yang lebih besar). Namun keuntungannya, populasi yang kecil lebih mudah diatur, sehingga lebih cepat mencapai kemajuan.


Kisah di film 'idiocrazy' bisa saja menjadi kenyataan. Dari pantauan saya terhadap kehidupan sehari-hari di Indonesia, golongan mayoritas hampir selalu mengungguli golongan minoritas (terlepas dari pihak manapun yang mengusung nilai-nilai kebenaran). Jadi, saran saya buat anda, banyak-banyaklah bikin anak, dan didik mereka ke jalan yang benar...



sumber gambar: sorry, situsnya lupa, pokoknya browsing di google, keywordnya 'family'

Kerjaan Si Darwin

Tuesday, June 26, 2007

APA??? MANUSIA BERASAL DARI KERA??? OH... TIDAAAAAK!!!!!


Yaaa...itulah yang terpikirkan di otak ini ketika pertama kali mendengar teori evolusi milik C. Darwin.

Sekarang, setelah sekian lama tidak bergelut dengan teori itu, saya akan menyegarkan ingatan kita semua, seperti apa sebenarnya teori evolusi itu. Ya, tentu saja dari sudut pandang pemahaman saya akan teori tersebut. Semoga saja Darwin setuju dengan pemahaman saya ini. So, let us begin!

Sebelum waktu bermula, seluruh alam semesta berjejal dalam satu kumpulan yang panas. Kemudian terjadilah BIG BANG! dan berserakanlah gas H dan He, yang kemudian berfusi, menciptakan unsur-unsur yang lebih berat. Dari unsur-unsur tersebut pula lah terciptanya berjuta bintang dan planet, yaaa termasuk juga bumi kita ini.

Lalu apa yang terjadi di bumi tercinta ini? Zat-zat kimia memperbanyak diri dan menciptakan peranti genetis awal yang menjadi cikal bakal terbentuknya sel pertama. Sel kemudian terus berkembang mulai dari yang berklorofil sampai pada sel yang menghirup oksigen dan memakan sel yang lainnya (wah, ternyata hukum rimba itu asalnya bukan dari kehidupan di hutan, tapi dari kehidupan sel!).

Sel teruuus berkembang, berkoloni, melakukan spesialisasi untuk makan, mencerna, koordinasi, dan tentu saja berreproduksi! Hingga akhirnya terciptalah hewan sejenis cacing di laut yang biru.

Perubahan terus terjadi seiiring dengan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Dari cacing berkembang menjadi ikan, kemudian ada sebagian ikan pindah ke darat dan menjadi amfibi, dan karena terbiasa di darat berubah menjadi reptil, sebagian reptil agar mudah mencari makan mereka menumbuhkan kaki dan berkembanglah mamalia, hingga sampai pada berkembangnya primata.

Dari gerombolan kera yang bebas menggunakan tangannya, yang kemudian digunakan untuk memegang tongkat dan kayu sebagai alat berburu, mereka kemudian mengenal api, simbol/bahasa, dan merangsang otak mereka untuk mulai berpikir, dan kera-kera ini mengubah kebiasaan nomadennya menjadi menetap, bertani, berdagang, dan menciptakan peradaban manusia.

Hmmm...secara singkat, itulah yang disebut evolusi. Suatu respon dari makhluk untuk tetap survive dalam lingkungan yang terbentuk di bumi, yang tentunya memakan waktu yang sangaaat lama.
Berapa lama kah itu?

Zaman Devon (Masa Paleozoikum) adalah zaman dimana ikan-ikan besar menguasai lautan. Bisa dibilang hewan penguasa bumi ya mereka ini. Bertahan berapa lama kah mereka? Sekitar 65 juta tahun.
Zaman Perm (masih di masa Paleo) makhluk yang paling modern yakni bangsa reptil. Reptil memiliki anatomi tubuh yang lebih sempurna dan menguasai bumi selama 55 juta tahun.
Jura (di masa Mesozoikum) dengan bronto dan teman-teman raksasanya menguasai bumi selama 65 juta tahun. Denger gosip, katanya di bumi terjadi hujan meteor, kemudian tanah dan debu beterbangan di atmosfir bumi, sehingga panas matahari tidak terasa, dan bumi menjadi dingin, sumber makanan menjadi berkurang dan banyak dino-dino itu yang punah (karena jatah makan yang semakin berkurang tentunya), dan menyisakan mamalia kecil yang terus menjalani misi survival.

Andai saja manusia pertama hidup sejak 5 juta tahun yang lalu, lalu sampai kapan manusia berjaya di muka bumi ini? Ok lah, kita asumsikan saja manusia bisa bertahan selama 55 juta tahun (berdasarkan rata-rata zaman-zaman yang pernah terjadi di muka bumi ini), artinya hingga 50 juta tahun ke depan manusia masih eksis! Bayangkan saja, belum genap satu juta tahun yang lalu saja perubahan peradaban manusia sudah terlihat signifikan. Dari peradaban Sumeria, Mesir, Yunani, Romawi, hingga Revolusi Industri, hingga kini jaman teknologi komputerisasi. Lalu bagaimana 50 juta tahun yang akan datang? Selamat berfantasi ria deh, hehehe......

Ketika hewan-hewan berevolusi karena perubahan lingkungan, apakah manusia juga mengalami evolusi? Perlu diingat, saat ini manusialah yang mempengaruhi lingkungan. Dan suatu saat lingkungan (kayaknya) akan membalasnya. Manusia, akan berevolusi atau akan punah? Darwin punya jawabannya ga yaa???

Halaaaaah...gara-gara Darwin nih, bikin teori yang aneh-aneh aja!



Sumber gambar: browsing di google, lupa nyatat alamat webnya, hehehe... sorry yak!

(Pantas jadi) Idola Para Remaja Indonesia

Sunday, June 3, 2007

"................"

"Bagus ya.., aku suka suaranya"
"Ga ah. Biasa aja lagi"
"..............."

Percakapan itu terjadi beberapa tahun yang lalu, ketika seorang Ddy dengan positifnya mengomentari vokal gadis kecil yang turut bernyanyi dalam sebuah lagu 'ada band' yang judulnya......ah lupa! Pokoknya lagunya bercerita tentang seorang ayah. (Ketahuan deh bukan penggemar 'ada band', hehehe.....). Bete juga sih waktu itu, soalnya teman ngobol memberikan pendapat yang tidak senada. Tapi Ddy tetap meyakinkan dirinya bahwasanya tu vokal gadis cilik memang oke.

*****

Pada dekade 80'an, sebagian besar lagu anak-anak di Indonesia berisi akan lirik-lirik yang mendidik (iya gitu??). Kemudian di dekade 90'an kemunculan penyanyi cilik merebak bak cendawan. Tapi ya gitu deh, segmen lagunya buat anak-anak. Jadi harap maklum aja kalo vokal sang penyanyi sama sekali ga penting. Yang penting penyanyinya lincah, cantik, cakep, gaya, berani, dan tentu saja harus didukung oleh lirik lagu yang menggelitik, aransemen lagu yang rame, dan video klip yang kocak. Sampai pada akhirnya tiba masa Sherina untuk unjuk gigi, memperlihatkan bagaimana seharusnya mengolah vokal menjadi aspek yang sama penting dengan komponen lainnya dalam bernyayi.
Dan kini, entah karena usia yang telah tua sehingga tidak lagi menaruh perhatian pada dunia musik anak-anak, atau memang kenyataannya begitu, rasanya industri musik anak-anak sedang mati suri. Jangan-jangan kondisi ini disebabkan oleh kemunculan Sherina sehingga membuat penyanyi-penyanyi cilik lainnya menjadi minder? Au deh...

*****
(Ini bukan cerita tentang Sherina)
Selain kualitas vokal yang oke, dia juga ditunjang dengan kemampuan bermain alat musik (sebut saja piano) yang bagus. Trus, apa lagi? Menurut kabar burung (aduuh...jangan tanya burungnya siapa!) dia punya prestasi yang sangat baik di bidang akademik. Pintar ngomong (lihat aja kalo dia lagi diwawancara, jawaban-jawabannya sangat cerdas), ramah dan tidak sombong. Apalagi wajahnya itu, manis-manis lucu, nggemesin banget! Inilah dia the real Indonesian Idol. Idol yang ga dipilih lewat voting sms. Idol yang ga cuma modal tampang. Idol yang ga cuma bisa nyanyi. Idol yang penuh talenta. Kita sambut........ Gita Gutawa.


Wah kayaknya Ddy ngefans banget ya sama Gita? Ga kok. Mp3 bajakannya aja ga punya, apalagi kasetnya. Lagu-lagu Gita belum mampu masuk dalam playlist Ddy. Namun harus diakui secara objektif, kualitas vokal dan kepribadian Gita patut diacungi jempol. Salut!


Sumber gambar: www.pikiran-rakyat.com

Fotografer Gadungan (bagian 2)

Monday, May 28, 2007

Dalam dunia fotografi, dikenal berbagai jenis aliran seperti aliran orientalis, feminis, naturalis, nudis, fasis, komunis, atheis, dan lain-lain (hehehe...jangan percaya yaa). Yup, masih dengan kamera 0.3 pixel yang melekat pada handphone sony ericsson, Ddy mencoba bermain-main dengan alam. Kali ini lokasi objek berada di seputaran Pekanbaru dan Sumatera Barat.


Harus diakui, kelemahan foto-foto Ddy terletak pada ketajaman gambar yang kurang maksimal. What do you expect gitu lho dari kamera ponsel, pixel rendah pula. Tapi coba anda lihat dari aspek sudut pengambilan gambar, atau pemilihan objek yang difoto, anda akan menyadari betapa luar biasanya sense of art yang dimiliki oleh Ddy.




TIPS dari sang fotografer (gadungan):
Bagian terkecil dari sebuah panorama dan lingkungan sekitar anda pun bisa menjadi objek foto yang bagus. Temukan 'angle' yang tepat. Kalo anda menemukan 'angel', wah jangan2 anda sudah di alam yang berbeda tuh.
Selamat mencoba :)

Fotografer Gadungan (bagian 1)

Wednesday, May 23, 2007

Bermodalkan kamera 0.3 megapixel yang melekat pada handphone sony ericsson, Ddy mencoba menuangkan bakat dan skill terpendamnya di bidang fotografi. Hasilnya.....magnifico! Foto-foto karya Ddy (menurut yang bersangkutan) ternyata memiliki nilai seni yang luar biasa.

Sebagai seorang manusia yang memiliki darah seni (darah dan air seni??), atau katakanlah seorang fotografer (gadungan), kali ini Ddy memamerkan karya-karyanya, yang dapat disejajarkan dengan karya para seniman ternama dari TMNT seperti Michaelangelo, Raphael, Leonardo, dan Donatello.








TIPS dari sang fotografer (gadungan):
Objek foto bisa aja saja. Ga apa-apa bereksperimen dengan objek yang ga jelas. Kadang-kadang hasilnya ga terduga lho...
Jangan takut untuk memberikan efek-efek tertentu pada objek foto anda. Pada foto-foto diatas, Ddy sering bermain dengan efek negatif (fotonya lho, bukan pikirannya yang negatif!) untuk memunculkan kesan magis, tegas, sekaligus indah.
Selamat mencoba :)

Lagi Sedih

Friday, May 11, 2007

Ga semua yang kalian dengar itu benar.

Kalimat yang bercetak tebal itu saya dapat dari teman2 di Bandung, ternyata mempunyai arti sangat dalam. Apalagi kalo menyangkut tentang penilaian terhadap sesama manusia.

Saya mau curhat sedikit nih.
Sejujurnya, saya lagi merindukan 'masyarakat madaniah' hadir di negeri ini...
Masyarakat yang hidup sejahtera, ketulusan dan keikhlasan hadir di setiap nuansa, negeri yang dipimpin oleh seorang yang adil dan bijaksana, rakyat hidup rukun dan damai, ga ada kejahatan, ga ada kecurangan, ga ada penyakit hati....
Cuma ada di surga kah?

Oiya, ntar lagi saya nambah usia nih, jadi mohon maaf lahir dan batin, mohon maaf sebesar-besarnya pada seluruh insan manusia di dunia ini, atas apa yang saya lakukan selama hampir 24 tahun ini.
Ah, saya ga bisa bikin kalimat yang puitis, tapi permohonan maaf ini benar-benar datang dari hati, bukan basa-basi, apalagi ria. Jadi mohon dimaafkan...

Belum Ada Judul

Friday, April 20, 2007

(Iwan Fals)

Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah
Lelah...

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat,
Masih ingatkah kau??

Urusan Pencari Kerja

Tuesday, April 3, 2007

Untuk melamar sebuah pekerjaan, tidak jarang diperlukan beberapa dokumen seperti Kartu Tanda Pencari Kerja alias Kartu Kuning, dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK). Berikut hasil pengalaman empiris saya dalam mengurus kedua dokumen tersebut, dengan lokasi kasus di Kota Pekanbaru.

Kartu Kuning
Setelah sarapan dan mandi, serta-merta saya langsung datang ke Kantor Pelayanan Terpadu (KPT), menyerahkan syarat-syaratnya (fotokopi KTP, fotokopi ijazah yang dilegalisir, dan pas foto), isi formulirnya, bayar Rp 2.500,- trus tunggu 5 menit, jadi deh kartu kuningnya. Urusannya gampang dan cepat! Si pengangguran ini pun memperoleh kartu kuning yang berlaku selama 2 tahun (tentunya setiap 6 bulan sekali harus melapor).
Naaaah ini dia nih yang namanya reformasi birokrasi. Terima kasih buat Pak Herman Abdullah sang walikota!

SKCK
Pertama-tama, minta surat pengantar dari Pak RT. Kemudian minta tanda tangan Pak RW. Alhamdulillah, si pengangguran ini tidak mengeluarkan biaya sepeserpun.

Kemudian surat pengantar itu diserahkan di kelurahan. Alangkah senangnya hati saya mengetahui ternyata pegawai kelurahan kenal baik dengan ortu saya. Namun urusan surat-menyurat tertunda, karena Pak Lurah lagi ada urusan ke luar. Terpaksa deh besok datang lagi buat ngambil surat pengantar lurah. Keesokan harinya, ternyata surat tersebut belum ditandatangani oleh Pak Lurah. Kayaknya Pak Lurah lagi sibuk banget nih. Besoknya lagi saya datang lagi, dan alhamdulillah suratnya udah jadi. Tidak lupa pula pegawai kelurahan itu menagih sekitar Rp 5.000,- hingga Rp 10.000,- kepada si penganggur ini untuk biaya pembuatan surat. Ah, ternyata nama ortu saya ga laku di kantor lurah ini. Saya tetap saja harus bayar. Ok, artinya tidak ada kolusi di kelurahan. Kalo pungli? Hmm...semoga aja biaya yang ditagih pegawai kelurahan itu bersifat legal.

Selanjutnya urusan di Poltabes. Setelah menyerahkan surat pengantar lurah, formulir, fotokopi KTP, dan pas foto, lalu dicetaklah sidik jari si penganggur ini. Urusan di Poltabes memakan waktu 30 menit hingga 1 jam, dan dikenai biaya sekitar Rp 40.000,-. SKCK dapat diambil keesokan harinya, dan berlaku selama 6 bulan.

Waaah...ternyata agak repot ya membuat SKCK. Memakan waktu dan biaya yang lumayan. Masa sih pencari kerja harus mengeluarkan sedemikian banyak waktu dan biaya? Ternyata birokrasinya belum memihak kaum pengangguran. Yaaa anda harus ikuti aturannya, begitu kilahnya. Betul-betul birokrasi!

Pohon Yang Unik!

Thursday, March 29, 2007


Warga Pekanbaru, sekonyong-konyong dikejutkan oleh fenomena pohon yang memiliki ranting membentuk tulisan Allah (Arab).

Saya ga tau nama pohonnya apa, tapi yang jelas pohonnya udah mati, daunnya udah berguguran, ga ada kegiatan reproduksi, transportasi dan respirasi lagi. Pohon ini pastinya udah ada sejak lama, namun baru akhir-akhir ini masyarakat menyadari akan bentuk rantingnya. Pada rantingnya tumbuh sejenis tetumbuhan (dedaunan) merambat di ranting-ranting yang telah mati itu, membentuk tulisan Allah.

Menurut kabar burung (hehehe.....ga perlu dibahas itu burungnya siapa), seorang anak kecil warga setempat mengalami fenomena yang aneh pada suatu malam, yakni ketika dia berjalan dengan gontai menuju rumahnya. Di perjalanan, dia mencium aroma yang wanginya semerbak. Setelah ditelusuri, ternyata wangi itu berasal dari sebuah pohon. Lalu dia melihat ada sinar cahaya dari pohon, dan terlihatlah tulisan Allah dari rangkaian ranting pohon tersebut.
Sayang sekali, saya tidak berhasil menemui saksi mata tersebut, jadi validitas ceritanya agak gimanaaaa gitu.

Sejak saat itu, banyak manusia berbondong-bondong datang untuk melihat pohon tersebut, termasuk saya, karena rumah abang saya hanya beberapa meter dari lokasi. Ketika saya melakukan observasi (dua hari setelah kejadian di malam itu), ternyata suasana sekitar pohon tersebut cukup ramai. Keesokan harinya, saya datang lagi dan ternyata suasananya makin ramai. Ada aktivitas ekonomi di sana. Ada tukang parkir, ada yang jualan makanan dan minuman, dan ada juga anak-anak yang menjajakan foto-foto pohon unik tersebut.

Lalu beredar lagi kabar burung (hehehe.....udah, jangan dibahas yaaaa), tentang seorang fotografer yang menunggu hingga waktu senja untuk mendapat foto pohon dengan efek pencahayaan yang bagus. Dan hasil jepretannya, terlihat sosok putih sedang duduk tahiyat di atas ranting yang berbentuk itu.

Lagi-lagi, saya tidak mendapatkan foto hasil jepretan fotografer itu. Artinya validitas ceritanya kembali boleh diragukan.

Sebelum saya berkunjung ke lokasi pohon ini, saya sedang mengalami sakit kepala. Namun begitu melihat fenomena ini, Subhanallah, luar biasa, saya takjub akan kuasa-Nya, dan melupakan sakit kepala saya. Perlu dicatat, bukan berarti pohon ini bisa ngobatin sakit kepala lho, hehehe.....

Kesimpulannya,
1. Allah Maha Berkehendak atas ciptaannya
2. Jangan menyekutukan Allah
3. Mari tingkatkan iman dan taqwa


Sumber Foto: Hasil jepretan sendiri pakai kamera hp (1.3mp dan vga)

Back!

Wednesday, March 14, 2007

Saya akan berhenti sejenak dalam dunia blog, karena saya punya mimpi yang harus saya wujudkan dengan segera.

Kira-kira itulah inti dari postingan sebelumnya.

Dan ternyata, entah karena impian itu kandas dengan sukses, atau tersadarnya diri ini bahwa untuk menggapai impian ga perlu harus meninggalkan blog, maka dengan ini saya menyatakan bahwa:

I AM BACK!
(horrreeee!!!! suit...suiiiiiit!!! dan tepuk tangan pun bergemuruh, layaknya hadirnya seorang idol dihadapat penggemarnya)

Oke, tiba saatnya berbagi tentang apa yang baru saja saya alami, termasuk mengapa blog ini ga produktif akhir-akhir ini.

Sejujurnya, beberapa bulan terakhir, saya menjalani proses rekrutmen untuk menjadi pegawai KPK.
Setelah mengetahui info lowongan KPK dari Kompas dan milis, secepat kilat saya bergegas ngapply online ke webnya KPK. Dan ternyata saya mendapat kesempatan untuk mengikuti tes tertulis dan wawancara di Medan (iya bener, disini banyak orang Batak, namanya juga Medan). Peserta yang ikut seleksi di Medan ada 7 orang. 1 orang Riau, 1 orang Aceh, sisanya yaaa bisa ditebak sendiri lah.

Kemudian masuk ke tahap selanjutnya yakni wawancara akhir oleh KPK. Pesertanya tinggal 2 orang, namun teman saya yang alumni TI-UI itu memilih mengundurkan diri (hai Lukman, how are you? Ah coba kalo kamu ikutan, kamu pasti lolos!). Dan saya pun diinterogasi selam 2 jam oleh 4 orang KPK, lengkap dengan handycam dan recordernya. Mulut yang awalnya berbusa-busa menjawab pertanyaan dari interviewer akhirnya pun mengering, bahkan sempat tidak dapat mengeluarkan bunyi satu huruf pun, sampai akhirnya saya diberikan kesempatan untuk meneguk air mineral. Gluk...gluk...gluk...
Keluar dari ruang wawancara (kampus USU), saya berjalan gontai tak berdaya, sembari mengingat jawaban-jawaban tolol yang saya telah saya berikan ketika wawancara. Ah, tampaknya ga bakal lolos nih.

Ternyata saya salah. Masuk ke tahap berikutnya, yakni tes kesehatan, membuat saya berseri-seri sepanjang hari.

Yup, pada tahap inilah saya gagal. Saya divonis memiliki infeksi pada organ dalam tubuh saya. Saya terperanjat. Padahal saya ga punya keluhan kesehatan! Hiks...

Lalu?

Life goes on.
Saya harus menjalani masa pengobatan.
Pengobatan. Kata dasarnya adalah obat. Bahasa Inggris obat adalah drugs.
So, kalo ada yang nanya 'Ded, apa kabar?'
Jawaban saya 'Hehehe...lagi asyik nge-drugs nih!'

Dreams Come True

Friday, March 2, 2007

Ah, hujan lagi...

Hari itu sekitar pukul 2 kurang, di awal tahun 2002. Aku pun bergegas meninggalkan deretan PKL-PKL Ganesha menuju Salman untuk berteduh.
Hmm...tanggung nih, sekalian aja ngaso di dalam ah...

Lalu aku menitipkan sepatu di tempat yang semestinya. Kemudian aku berbaring sembari memikirkan nikmatnya pelajaran kalkulus yang susah-susah asyik itu.
Tak lama kemudian, aku tak sadarkan diri, dan terbuai dalam mimpi.

Mimpi itu berkisah, bahwa aku terjaga dari tidurku di Salman dan kemudian berjalan menuju tempat penitipan sepatu, berniat untuk pulang. Namun sangat disayangkan, sepatuku hilang!

Beberapa saat kemudian aku tejaga dari tidurku.
Huff...untung tadi cuma mimpi. Oh, ternyata waktu menunjukkan pukul 14.30. Hujan pun sudah reda. Saatnya untuk pulang nih.

Betapa terkejutnya diriku, bahwa aku menemui mimpiku menjadi kenyataan! Sepatu reebok biru yang tadinya aku titipkan ternyata sudah raib.

Inilah dia mimpi (sebenar-benarnya mimpi) yang menjadi kenyataan.

Ada banyak impian lain yang menjadi nyata. Dan banyak pula yang tidak menjadi nyata.
Namun tidak semuanya datang begitu saja, sebagian impian menuntut usaha manusia dalam me'nyata'kannya.

Dan aku merasa aku perlu meninggalkan dunia blog ini untuk sementara, untuk mewujudkan salah satu impianku.

Terima kasih bagi kalian yang telah mengunjungi Harimau Sumatera ini. Semoga mendatangkan manfaat. Kita akan bertemu lagi (tentunya dengan izin Allah, Amin).


Sumber gambar: noviaaa.files.wordpress.com

Tragedi di Negeri Khatulistiwa II

Wednesday, January 31, 2007

Berawal dari tsunami di Aceh...

Januari 2005,
Kalangan mahasiswa berlomba memberikan segala jenis bala bantuan kepada korban bencana.
Kalangan akademisi di Labtek IX A, beberapa dosen beserta mahasiswa rekrutannya, dengan sigap menyusun beragam produk rencana untuk pemulihan daerah bencana.
Komunitas muda-mudi Bandung yang selalu menggelar 'upacara malam minggu' dengan bersenang-senang, hedon, atau sekedar nongkrong di seputaran Dago, turut prihatin akan penderitaan yang dialami oleh saudara sebangsa di Aceh sana.

Kaum jurnalis menghiasi kolom hariannya dengan tinta tanda tanya. Membahas beribu pertanyaan seputar tsunami. Artikel sebuah harian terkemuka berhasil menarik perhatian saya. Penulis artikel membahas mengenai keterkaitan antara kekuasaan dan sifat Tuhan dengan bencana yang baru saja terjadi. Sebuah retorika kemudian dibangun dengan metodologi mengkontradiksikan sifat-sifat-Nya dengan realita yang ada.
"Tuhan Maha Kuasa, tetapi Dia tidak berdaya menghentikan bencana"
"Tuhan Maha Penyayang, tetapi Dia biarkan makhluk-makhluk-Nya tewas begitu saja"
Masih banyak pernyataan lainnya, yang pada akhirnya sampai pada kesimpulan bahwasanya Tuhan bertindak tidak rasional!

Khutbah Jumat Salman memberikan gambaran apa yang sesungguhnya terjadi, dan apa kehendak-Nya. Maka muncul pertanyaan-pertanyaan seperti:
"Apakah ini adalah azab dari-Nya?"
"Mengapa ditimpakan di Aceh? Padahal rakyatnya cukup terkenal dengan ketaatannya"
"Atau ini adalah cobaan? Ujian?"
"Atau ini adalah upaya-Nya menyelamatkan mereka (korban tsunami) dari kesesatan dan dosa dunia?"
"Atau ini peringatan dari-Nya agar kita kembali ke jalan yang benar?"

Januari 2007,
Indonesia masih digempur oleh bencana beruntun (melebihi double hit combo!). Lalu pantaskah kita menanyakan alasan-Nya? Mengapa Dia gemar dan tidak ada bosannya menurunkan bencana di negeri ini? Shawni (The Madness of God) membantu saya memberikan pemahaman akan segala keputusan-Nya.

Sebagaimana bentuk dan sosok-Nya, segala pertimbangan-Nya tidak dapat dinalar oleh pikiran manusia. Kepada-Nya berpulang semua alasan, dan Dia Maha Adil. Ketidaktahuan kita akan alasan-Nya tidaklah membuat Dia menjadi tidak adil. Ditangan-Nya terletak kehancuran dan kemakmuran. Perbuatan-Nya bukan untuk dipertanyakan, perbuatan kitalah yang patut dipertanyakan.

Tragedi di Negeri Khatulistiwa

Friday, January 26, 2007

Alam semesta bekerja dengan cara-cara tertentu menurut hukum-hukum tertentu.


Kita menyadari, setiap benda memiliki kapasitas tertentu, memiliki suatu keterbatasan. Apabila suatu benda tidak mampu lagi menanggung tekanan atau perilaku yang dikenakan pada dirinya, maka benda itu akan bereaksi. Reaksinya bisa macam-macam. Misalnya air yang memiliki kapasitas untuk tetap cair, akan tetapi akan menjadi uap bila diberikan energi panas pada suhu tertentu; atau baju gaul berukuran S yang hanya cocok untuk orang yang ukuran tubuh S, dan apabila baju tersebut dipakai oleh orang yang super-gemuk (XXXL), maka baju tersebut bisa menjadi melar, bahkan sobek.

Bumi juga memiliki kapasitas tertentu dalam menghadapi perubahan. Lapisan ozon-nya ga kuat menahan efek pemanasan global. Gunung es-nya juga ga tahan dengan suhu yang semakin panas, sehingga memilih untuk mencair dan meningkatkan volume lautan. Bumi memilih untuk memusnahkan keluarga Dinosaurus agar manusia dapat berkembang. Dan bumi juga punya cara tersendiri untuk mengatur laju pertumbuhan populasi manusia!

Bencana alam, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, dan longsor, suatu bentuk intervensi bumi dalam mengatur populasi manusia yang paling dapat diterima dengan akal sehat. Terkadang, bencana alam merupakan jawaban bumi terhadap perilaku manusia.

Wabah penyakit, pes, lepra, ebola, SARS, HIV, hingga H5N1, mencoba mengontrol laju pertumbuhan penduduk. Sebagian penyakit, juga merupakan respons bumi terhadap tingkah-laku manusia.

Peperangan, mulai dari perangnya bangsa Yunani, Romawi, World War I&II, Timur Tengah, hingga petualangan invasi AS, juga merupakan cara bumi bekerja dalam mengurangi populasi manusia. Manusia sedemikian rupa dibentuk oleh bumi menjadi sosok (elemen) yang malah menghancurkan kaumnya sendiri.

Tragedi di negeri ini (yang konon menurut mail seorang teman di milis HMP, Indonesia kita ini ternyata Si Benua Atlantis), terutama sejak tsunami Aceh, gempa Jogja, virus flu burung, asap dan kebakaran hutan, banjir dan longsor, menyemburnya lumpus panas, kecelakaan kereta api, tenggelamnya kapal, dan hilangnya pesawat, serta pertikaian di wilayah Poso, adalah mekanisme bumi dalam mengatur komponen-kompenen yang ada didalamnya.

Dan alam semesta bekerja dengan cara-cara tertentu, menurut hukum-hukum tertentu.

Gambar: nssdc.gsfc.nasa.gov

My Life Has Been Saved

Monday, January 22, 2007

This is where we are today, people going separate ways
This is the way things are now, in disarray
I read it in the papers, there's death on every page
Oh Lord I thank the Lord above, my life has been saved

Words by Queen (Brian)

Evaluasi Dini...

Thursday, January 18, 2007


Memasuki minggu ke-4 tahun 2007, mungkin sudah sewajarnya bagi kita semua untuk 'mengintip' sejauh mana progress yang telah kita lakukan di tahun ini.
Yap, istilah kerennya: intropeksi, atau evaluasi.

Eh eh tunggu dulu, waktu 3 minggu bukankah terlalu cepat untuk diadakan suatu evaluasi? Kata teman saya, kalo belum apa-apa udah ngadain evaluasi, itu namanya evaluasi dini. Evaluasi dini, selain buang-buang tenaga, juga bisa bikin kita ga puas dengan hasilnya. Evaluasi dini sangat menakutkan, sama menakutkannya dengan ejakulasi dini, hehehe...

Kalo menurut saya sih, ada benarnya juga pendapat teman tersebut. Jika kita melakukan hitung-hitungan secara ekonomi, mengadakan evaluasi terlalu cepat atau terlalu sering memang dapat merugikan kita.

Pertama, rugi waktu.
Jaman sekarang, salah satu falsafah yang dianut oleh manusia modern adalah time is money. Manusia berusaha gimana caranya supaya tiap hembusan nafasnya bisa menghasilkan uang. Dan hebatnya lagi, ada juga manusia yang kerjaannya cukup dengan 'tidur' tapi dapat duit! (Nah lho, kerjaan apaan tuh yaaa??). Bayangin deh, misalnya tiap detiknya manusia dapat menghasilkan Rp. 10,-. Berarti kalo dia ngadain evaluasi selama 1 jam saja, dia bakal kehilangan pendapatan sebesar Rp.36.000,-. Apalagi kalo evaluasinya berjam-jam, bisa rugi gede tuh!

Kedua, rugi tenaga dan pikiran.
Yang namanya evaluasi itu tentunya harus mikir. Mikirin tentang apa aja yang udah dilakuin. Yang namanya mikir ya pasti menguras tenaga. Tenaga diperoleh dari makanan, terutama yang memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang sehat dan bergizi itu harganya mahal. Apalagi jaman sekarang, harga beras aja mahalnya minta ampun. Belum lagi harga sembako yang selalu minta ikut naik kalo harga BBM naik. Jadi kesimpulannya, kalo mau melakukan evaluasi kita harus nabung dulu buat makan!

Ketiga, rugi biaya.
Untuk melakukan evaluasi yang efektif, harus dibangun kondisi lingkungan yang mendukung. Misalnya intropeksi dilakukan di tengah kesunyian malam (katanya sih biar konsentrasi gitu). Tapi ternyata ada juga orang yang kalo mau intropeksi harus ke luar negeri dulu (soalnya di negeri kita banyak asap dan sering banjir, bikin ga bisa konsentrasi). Ada juga orang yang melakukan evaluasi secara terstruktur. Katanya sih supaya hasil evaluasinya tepat sasaran. Oleh karena itu perlu dilakukan pendekatan ilmiah dengan mengadakan survey dan penelitian dulu. Wah kalo gini keadaannya, mau ga mau harus keluar duit lagi nih!

Meskipun memakan banyak kerugian secara ekonomi, sebenarnya ga ada salahnya juga ngadain evaluasi sesering mungkin. Ingat kata pepatah 'hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini". Gimana caranya kita bisa tau bahwasanya keadaan kita hari ini lebih baik dari kemarin? Ya, dengan evaluasi. Lagi pula hitung-hitungan ekonomi bukanlah satu-satunya pertimbangan kita untuk mencapai tujuan yang lebih baik, iya kan?

TIPS: kata seorang ustadz di mesjid dekat rumah saya, evaluasi diri itu mudah, murah dan sebaiknya dilakukan tiap 1x24 jam. Cukup meluangkan waktu sesaat sebelum tidur, dimulai dengan bersyukur, merenung, dan kemudian tidur.

Gambar: library.concordia.ca

Aku Tertidur... (di malam tahun baru!)

Wednesday, January 3, 2007

Lima...
Empat...
Tiga...
Dua...
Satu...!!!

zzz...zzz...zzz...zzz...zzz.................

Pergantian tahun 2006 ke 2007, aku lewati dengan tertidur di depan TV (hehehe...).

Pada tahun sebelumnya, momen pergantian tahun aku isi dengan acara kumpul-kumpul bareng teman-teman seperjuangan di sebuah rumah kontrakan di kawasan Ciumbeluit. Meskipun acaranya sekedar nonton TV dan ngopi bareng, namun cukup efektif menciptakan suasana yang hangat dan penuh persahabatan (cieee...).
Pada tahun-tahun sebelumnya, momen pergantian tahun aku lewati dengan kumpul bareng teman-teman SMU. Acaranya bisa bakar-bakar ayam, atau sekedar jalan-jalan, atau nongkrong di tempat-tempat kumpulnya anak muda (duileh!).

Momen pergantian tahun kali ini, aku tertidur di depan TV!

Bagi sebagian orang, awal tahun merupakan suatu momentum untuk memulai sesuatu yang baru, membangun harapan baru, target baru, mobil baru, pacar baru, dan baru-baru lainnya.
Juga harapan akan meningkatnya kesejahteraan bangsa, menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran, pertumbuhan ekonomi yang baik, dan bla bla bla...

Tahun 2007 harus dimulai dengan sesuatu yang baik.
Ya, sesuatu yang baik!

Pada detik pertama di tahun 2007: aku tertidur di depan TV!

Aktivitas yang pertama kali lakukan dengan penuh kesadaran pada tahun 2007 ini adalah...
bangun dari tidur!

Pukul 01.30 aku bangun dari tidur, kemudian shalat.
Bukan, bukan shalat qiyamul lail!
Ya, shalat isya! (aduh Ded, masa sih shalat isya baru jam segitu!!!)

Kemudian aku melirik pada T310. Oh ternyata ada sms masuk toh.
Wah dari seorang sahabatku!
"Happy new year!Welcome 2007,smoga taun baru bawa berkah dan mjd taun yg jd jauh lbh baek buat smuanya..Gutlak..Have a wonderful year \(n_n)/"

Ya, kita semua berharap pada tahun 2007 ini hidup kita jadi lebih baik.
Dan sekali lagi, untuk mewujudkan harapan itu maka harus dimulai dengan sesuatu yang baik.

Apakah tertidur di depan TV pada pergantian tahun baru merupakan sesuatu yang baik?

Tidur, bangun, kemudian shalat, merupakan suatu proses.
Tidur, bangun, kemudian shalat, dapat kujadikan sebagai suatu analogi kehidupan yang kuharapkan terjadi pada diriku di tahun 2007 ini.

Tidur, bangun, kemudian shalat...

Selamat datang 2007!