This is Anfield!

Saturday, September 13, 2008


Karena Liverpool vs Man.U hanya disiarin oleh Aora TV, bikin ga bisa nonton laga 'panas' EPL minggu ini...hiks!
Jadinya terpaksa nongkrongin livescore.com.

Menit 3: aaargh...Tevez nyetak gol!
Ayo Liverpool!!! You'll never walk alone!
Menit 26: Brown bunuh diri! Bunuh diri = dosa = go to hell
Lagian setan emang tempatnya di neraka ya...
Menit 71: uoooooh...Babel nyetak gol!!!
Jagoan banget dia, luaaaar biasa.
Menit 90: Vidic keluar, kartu merah setelah kena kartu kuning sebelumnya. Kartu ijo aja sekalian!
Frustasi yaa???

Priiiiiiiit....peluit panjang berbunyi.
Ya ampuuun, gemuruh Liverpudlian terdengar sampai ke telinga ku.
Gema teriakan, yel-yel, sorak sorai di Anfield Road bergetar di dada ini.

Yeaaaaaahhhhhh..!!!
Skor akhir: 2 - 1 untuk Liverpool.

Finally ma men, finally...

NB: buat pendukung Man.U, this is Liverpool turns, so take it easy, okay? No heart feeling yo.

Another Noah

Kisah mengenai Nabi Nuh diceritakan bukan hanya dalam Al Qur'an, tetapi juga dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dan ternyata, di beberapa daerah juga terdapat legenda dan mitos yang isi ceritanya lebih kurang sama dengan kisah Nabi Nuh. Tapi, kita sama-sama tau kan, versi mana yang harus kita yakini...

Kebudayaan Sumeria
Dewa yang bernama Enlil memberi tahu orang-orang bahwa dewa-dewa yang lain ingin menghancurkan umat manusia, namun ia berkenan untuk meyelamatkan mereka. Pahlawan dalam kisah ini adalah Ziusudra, raja yang taat dari negeri Sippur. Dewa Enlil memberi tahu Ziusudra apa yang harus dilakukan agar selamat dari Banjir.

Catatan Sumeria-Babilonia
Xisuthros atau Khasisatra diselamatkan dari banjir oleh sebuah kapal yang panjangnya 925 meter, bersama keluarganya, teman-temannya, dan berbagai jenis burung dan binatang. Disebutkan bahwa “air meluap hingga ke langit, lautan menutupi pantai, dan sungai meluap dari tepiannya”. Dan kapal itu pun akhirnya terdampar di gunung Corydaean.

Catatan Asiria-Babilonia
Ubar Tutu atau Khasisatra diselamatkan bersama keluarga, pembantu, ternaknya, dan binatang-binatang liar dalam sebuah kapal yang panjangnya 600 kubit, tinggi dan lebarnya 60 kubit. Banjir tersebut berlangsung selama 6 hari dan 6 malam. Ketika kapal tersebut mencapai gunung Nizar, merpati yang dilepaskan kembali, sedangkan burung gagak tidak kembali.

Catatan Sumeria, Asiria dan Babylonia
Ut-Napishtim beserta keluarganya selamat dari banjir yang terjadi selama 6 hari dan 6 malam. Dikatakan “Pada hari ketujuh Ut-napishtim melihat keluar. Semuanya sangat sepi. Manusia sekali lagi menjadi lumpur.” Ketika kapal terdampar di gunung Nizar, Ut-napishtim mengirim masing-masing seekor burung merpati, burung gagak dan burung pipit. Burung gagak tinggal memakan bangkai, sedangkan dua burung yang lain tidak kembali.

Kebudayaan India
Dalam epik Shatapatha Brahmana dan Maha-bharata dari India, seseorang bernama Manu diselamatkan dari banjir bersama Rishiz. Menurut legenda, seekor ikan yang ditangkap oleh Manu dan dilepaskannya, tiba-tiba berubah menjadi besar dan menyuruhnya untuk membuat sebuah perahu dan mengikatkan ke tanduknya. Ikan ini dianggap penjelmaan dari dewa Wishnu. Ikan tersebut menarik kapal mengarungi ombak yang besar dan membawanya ke utara, ke gunung Hismavat.

Kebudayaan Wales
Menurut legenda Wales, Dwynwen dan Dwyfach selamat dari bencana besar dengan sebuah kapal. Ketika bah yang amat mengerikan yang terjadi akibat meluapnya Llynllion yang dinamai Danau Gelombang surut, mereka berdua memulai kembali kehidupan di daratan Inggris.

Kebudayaan Skandinavia
Legenda Nordic Edda mengisahkan tentang Bergalmir dan istrinya yang selamat dari banjir dengan sebuah kapal besar.

Kebudayaan Lithuania
Dalam legenda Lithuania, diceritakan bahwa beberapa pasang manusia dan binatang diselamatkan dengan berlindung di puncak sebuah gunung yang tinggi. Ketika angin dan banjir yang berlangsung selama dua belas hari dan dua belas malam tersebut mulai mencapai ketinggian gunung yang hampir menenggelamkan mereka yang ada di sana, Sang Pencipta melemparkan sebuah kulit kacang raksasa kepada mereka. Mereka yang ada di gunung tersebut selamat dari bencana dengan berlayar bersama kulit kacang raksasa ini.

Kebudayaan Cina
Sumber-sumber bangsa Cina mengisahkan tentang seseorang yang bernama Yao bersama tujuh orang lain, atau Fa Li bersama istri dan anak-anaknya, selamat dari bencana banjir dan gempa bumi dalam sebuah perahu layar. Dikatakan bahwa “seluruh dunia hancur. Air menyembur dan menenggelamkan semua tempat”. Akhirnya, air pun surut.

Mitologi Yunani
Dewa Zeus memutuskan untuk memusnahkan manusia yang menjadi semakin sesat, dengan sebuah banjir. Hanya Deucalion dan istrinya Pyrrha yang selamat dari banjir, karena ayah Deucalion sebelumnya telah menyarankan anaknya untuk membuat sebuah kapal. Pasangan ini mendarat di gunung Parnassis sem-bilan hari setelah menaiki kapal.

Kebudayaan Indonesia
Tidak jelas apakah Tuhan sedang menguji atau menurunkan azab kepada penduduk di negeri ini, atau karena kecerobohon dan kerakusan penduduk negeri tersebut, sehingga banjir besar terjadi hampir tiap tahunnya. Menurut legenda, pahlawan dalam kejadian ini adalah Tim SAR, dengan perahu karet menyelamatkan penduduk yang rumahnya telah tenggelam oleh banjir. Namun tidak ada binatang-binatang yang berpasangan diangkut dalam perahu tersebut.

Sumber gambar: main comot aj dari bojonegoro.info

Homesick

Thursday, September 11, 2008

5 tahun di Bandung, hampir ga pernah rindu dengan kampung halaman.

0,5 tahun di Tanjungpinang, hampir selalu rindu dengan kampung halaman.

Bandung, Tanjungpinang... dua kota yang memberikan pengalaman bertolak belakang.

But I know, i'll love Tanjungpinang, soon.

Huh, lewat jam 12 malam, ntar lagi sahur.

Masih ngantor, dengan 3 orang aneh.

Yuk ah, kerja lagi!

*) By the way, thanks GOD, for saving my life, always

Capung

Saturday, September 6, 2008

Waktu ku kecil diriku seringkali melihat dan menangkap capung. Enaknya nangkap capung karena ga perlu pake surat penangkapan dan ga perlu bukti-bukti. Ga kayak polisi nangkap maling (eh, emang kalo polisi nangkap maling pake surat2 dan bukti2 ya? kayaknya ga juga yaa). Lagian capung kan bukan maling dan aku bukan polisi (huehehe...), jadi bebas-bebas aja diriku ini menangkap capung. Tapi kenapa capung harus aku tangkap ya?? Padahal dia kan tidak bersalah. Ah, mari kita lewati saja paragraf mukadimah yang ga jelas ini.

Ini dia si capung, mirip mask rider ya?

Capung dapat mendadak berhenti dan mulai terbang kembali dengan arah berlawanan. Capung dapat tetap diam di udara. Ia dapat mempercepat gerakannya hingga kecepatan yang sangat mengejutkan untuk seekor serangga: 25 mil per jam (40 kilometer/jam), yang dapat disejajarkan dengan seorang atlet lari 100 meter di Olimpiade dengan kecepatan 24,4 mil per jam (39 kilometer/jam).

Penglihatan capung sama mengesankannya dengan kemampuannya menunjukkan manuver mendadak pada kecepatan tinggi. Mata capung diakui sebagai contoh terbaik diantara semua serangga. Capung memiliki sepasang mata, tiap matanya memiliki sekitar 30 ribu lensa berbeda. Dua mata nyaris bulat, masing-masing hampir separuh ukuran kepalanya, memberi serangga ini wilayah pandang yang sangat luas. Karena mata-mata ini, capung hampir selalu dapat mengetahui keadaan di belakangnya.


Tapi...bukannya capung merupakan personil salah satu band di Indonesia?
Capung juga suka nyiptain lagu lho..
Kalo dia terlibat korupsi dia bisa kena tangkap sama KPK.
Aku ga mau nangkap capung ah..
Karena aku bukan KPK, dan capung ga ada kabarnya.
Yaaa...mulai ga jelas lagi nih.


Sumber gambar: cssplay.co.uk, tanpa izin tentunya.