Kerjaan Si Darwin

Tuesday, June 26, 2007

APA??? MANUSIA BERASAL DARI KERA??? OH... TIDAAAAAK!!!!!


Yaaa...itulah yang terpikirkan di otak ini ketika pertama kali mendengar teori evolusi milik C. Darwin.

Sekarang, setelah sekian lama tidak bergelut dengan teori itu, saya akan menyegarkan ingatan kita semua, seperti apa sebenarnya teori evolusi itu. Ya, tentu saja dari sudut pandang pemahaman saya akan teori tersebut. Semoga saja Darwin setuju dengan pemahaman saya ini. So, let us begin!

Sebelum waktu bermula, seluruh alam semesta berjejal dalam satu kumpulan yang panas. Kemudian terjadilah BIG BANG! dan berserakanlah gas H dan He, yang kemudian berfusi, menciptakan unsur-unsur yang lebih berat. Dari unsur-unsur tersebut pula lah terciptanya berjuta bintang dan planet, yaaa termasuk juga bumi kita ini.

Lalu apa yang terjadi di bumi tercinta ini? Zat-zat kimia memperbanyak diri dan menciptakan peranti genetis awal yang menjadi cikal bakal terbentuknya sel pertama. Sel kemudian terus berkembang mulai dari yang berklorofil sampai pada sel yang menghirup oksigen dan memakan sel yang lainnya (wah, ternyata hukum rimba itu asalnya bukan dari kehidupan di hutan, tapi dari kehidupan sel!).

Sel teruuus berkembang, berkoloni, melakukan spesialisasi untuk makan, mencerna, koordinasi, dan tentu saja berreproduksi! Hingga akhirnya terciptalah hewan sejenis cacing di laut yang biru.

Perubahan terus terjadi seiiring dengan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Dari cacing berkembang menjadi ikan, kemudian ada sebagian ikan pindah ke darat dan menjadi amfibi, dan karena terbiasa di darat berubah menjadi reptil, sebagian reptil agar mudah mencari makan mereka menumbuhkan kaki dan berkembanglah mamalia, hingga sampai pada berkembangnya primata.

Dari gerombolan kera yang bebas menggunakan tangannya, yang kemudian digunakan untuk memegang tongkat dan kayu sebagai alat berburu, mereka kemudian mengenal api, simbol/bahasa, dan merangsang otak mereka untuk mulai berpikir, dan kera-kera ini mengubah kebiasaan nomadennya menjadi menetap, bertani, berdagang, dan menciptakan peradaban manusia.

Hmmm...secara singkat, itulah yang disebut evolusi. Suatu respon dari makhluk untuk tetap survive dalam lingkungan yang terbentuk di bumi, yang tentunya memakan waktu yang sangaaat lama.
Berapa lama kah itu?

Zaman Devon (Masa Paleozoikum) adalah zaman dimana ikan-ikan besar menguasai lautan. Bisa dibilang hewan penguasa bumi ya mereka ini. Bertahan berapa lama kah mereka? Sekitar 65 juta tahun.
Zaman Perm (masih di masa Paleo) makhluk yang paling modern yakni bangsa reptil. Reptil memiliki anatomi tubuh yang lebih sempurna dan menguasai bumi selama 55 juta tahun.
Jura (di masa Mesozoikum) dengan bronto dan teman-teman raksasanya menguasai bumi selama 65 juta tahun. Denger gosip, katanya di bumi terjadi hujan meteor, kemudian tanah dan debu beterbangan di atmosfir bumi, sehingga panas matahari tidak terasa, dan bumi menjadi dingin, sumber makanan menjadi berkurang dan banyak dino-dino itu yang punah (karena jatah makan yang semakin berkurang tentunya), dan menyisakan mamalia kecil yang terus menjalani misi survival.

Andai saja manusia pertama hidup sejak 5 juta tahun yang lalu, lalu sampai kapan manusia berjaya di muka bumi ini? Ok lah, kita asumsikan saja manusia bisa bertahan selama 55 juta tahun (berdasarkan rata-rata zaman-zaman yang pernah terjadi di muka bumi ini), artinya hingga 50 juta tahun ke depan manusia masih eksis! Bayangkan saja, belum genap satu juta tahun yang lalu saja perubahan peradaban manusia sudah terlihat signifikan. Dari peradaban Sumeria, Mesir, Yunani, Romawi, hingga Revolusi Industri, hingga kini jaman teknologi komputerisasi. Lalu bagaimana 50 juta tahun yang akan datang? Selamat berfantasi ria deh, hehehe......

Ketika hewan-hewan berevolusi karena perubahan lingkungan, apakah manusia juga mengalami evolusi? Perlu diingat, saat ini manusialah yang mempengaruhi lingkungan. Dan suatu saat lingkungan (kayaknya) akan membalasnya. Manusia, akan berevolusi atau akan punah? Darwin punya jawabannya ga yaa???

Halaaaaah...gara-gara Darwin nih, bikin teori yang aneh-aneh aja!



Sumber gambar: browsing di google, lupa nyatat alamat webnya, hehehe... sorry yak!

(Pantas jadi) Idola Para Remaja Indonesia

Sunday, June 3, 2007

"................"

"Bagus ya.., aku suka suaranya"
"Ga ah. Biasa aja lagi"
"..............."

Percakapan itu terjadi beberapa tahun yang lalu, ketika seorang Ddy dengan positifnya mengomentari vokal gadis kecil yang turut bernyanyi dalam sebuah lagu 'ada band' yang judulnya......ah lupa! Pokoknya lagunya bercerita tentang seorang ayah. (Ketahuan deh bukan penggemar 'ada band', hehehe.....). Bete juga sih waktu itu, soalnya teman ngobol memberikan pendapat yang tidak senada. Tapi Ddy tetap meyakinkan dirinya bahwasanya tu vokal gadis cilik memang oke.

*****

Pada dekade 80'an, sebagian besar lagu anak-anak di Indonesia berisi akan lirik-lirik yang mendidik (iya gitu??). Kemudian di dekade 90'an kemunculan penyanyi cilik merebak bak cendawan. Tapi ya gitu deh, segmen lagunya buat anak-anak. Jadi harap maklum aja kalo vokal sang penyanyi sama sekali ga penting. Yang penting penyanyinya lincah, cantik, cakep, gaya, berani, dan tentu saja harus didukung oleh lirik lagu yang menggelitik, aransemen lagu yang rame, dan video klip yang kocak. Sampai pada akhirnya tiba masa Sherina untuk unjuk gigi, memperlihatkan bagaimana seharusnya mengolah vokal menjadi aspek yang sama penting dengan komponen lainnya dalam bernyayi.
Dan kini, entah karena usia yang telah tua sehingga tidak lagi menaruh perhatian pada dunia musik anak-anak, atau memang kenyataannya begitu, rasanya industri musik anak-anak sedang mati suri. Jangan-jangan kondisi ini disebabkan oleh kemunculan Sherina sehingga membuat penyanyi-penyanyi cilik lainnya menjadi minder? Au deh...

*****
(Ini bukan cerita tentang Sherina)
Selain kualitas vokal yang oke, dia juga ditunjang dengan kemampuan bermain alat musik (sebut saja piano) yang bagus. Trus, apa lagi? Menurut kabar burung (aduuh...jangan tanya burungnya siapa!) dia punya prestasi yang sangat baik di bidang akademik. Pintar ngomong (lihat aja kalo dia lagi diwawancara, jawaban-jawabannya sangat cerdas), ramah dan tidak sombong. Apalagi wajahnya itu, manis-manis lucu, nggemesin banget! Inilah dia the real Indonesian Idol. Idol yang ga dipilih lewat voting sms. Idol yang ga cuma modal tampang. Idol yang ga cuma bisa nyanyi. Idol yang penuh talenta. Kita sambut........ Gita Gutawa.


Wah kayaknya Ddy ngefans banget ya sama Gita? Ga kok. Mp3 bajakannya aja ga punya, apalagi kasetnya. Lagu-lagu Gita belum mampu masuk dalam playlist Ddy. Namun harus diakui secara objektif, kualitas vokal dan kepribadian Gita patut diacungi jempol. Salut!


Sumber gambar: www.pikiran-rakyat.com