Dibalik Saran Hitlerrrr

Sunday, August 10, 2008

Melihat iklan film x-files di TV membuat pikiran saya yang tidak punya sayap ini melayang ke ke awang-awang, membayangkan berbagai misteri alam, salah satunya bumi dan pembentukannya. Memang, sekitar satu tahun yang lalu, blog ini pernah menulis sekelumit teori evolusi Darwin. Teori tersebut pada intinya menjelaskan mulai dari bagaimana bumi terbentuk, hingga terjadinya perkembangan individu dan peradaban manusia.

Berdasarkan teori Darwin, kehidupan di bumi ini berasal dari air. Terkait dengan hal tersebut, terdapat sebuah legenda Enuma-Elish yang berasal dari zaman Sumeria yang menceritakan bagaimana makhluk di bumi terbentuk. Begini ceritanya...

Suatu ketika pernah terjadi banjir besar di suatu tempat, dan dari banjir ini tiba-tiba muncul tuhan-tuhan yang disebut Lahmu dan Lahamu. Menurut takhyul yang ada waktu itu, para tuhan ini pertama-tama menciptakan diri mereka sendiri. Setelah itu mereka melingkupi keseluruhan alam semesta dan kemudian membentuk seluruh materi lain dan makhluk hidup. Dengan kata lain, menurut mitos bangsa Sumeria, kehidupan terbentuk secara tiba-tiba dari benda tak hidup, yakni dari kekacauan dalam air, yang kemudian berevolusi dan berkembang.

Kita dapat memahami betapa mitos ini berkaitan erat dengan pernyataan teori evolusi: “makhluk hidup berkembang dan berevolusi dari benda tak hidup.” Dari sini kita dapat memahami bahwa gagasan evolusi bukanlah diawali oleh Darwin, tetapi berasal dari bangsa Sumeria. Ato jangan-jangan si Darwin ini berasal dari bangsa Sumeria. Who knows??

Oke lah, itu cerita tentang awal pembentukan makhluk hidup berdasarkan versi ga jelas. Karena kita semua sudah tau bahwasanya awal terbentuknya bumi dan makhluk hidup itu karena diciptakan oleh Allah.

Jika kita telusuri lebih lanjut, salah satu pesan yang terkandung dari teori evolusi adalah “perkembangan makhluk hidup dipengaruhi oleh perjuangan untuk mempertahankan hidup di alam. Perseteruan ini dimenangkan oleh yang terkuat. Yang lemah akan kalah dan punah.” Ya, ini yang namanya seleksi alam. Dan “perjuangan untuk mempertahankan hidup” juga terjadi antar ras-ras manusia. “Ras-ras pilihan” akan muncul sebagai pemenang dalam pertarungan ini.

Seleksi alam ini kemudian diinterpretasikan ke dalam Teori Eugenika di pertengahan awal abad ke-20. Eugenika berarti membuang orang-orang berpenyakit dan cacat, serta “memperbaiki” ras manusia dengan memperbanyak jumlah individu sehat. Sebagaimana hewan jenis unggul dapat dibiakkan dengan mengawinkan induk-induk hewan yang sehat, maka berdasarkan teori ini ras manusia pun dapat diperbaiki melalui cara yang sama. Maka terjadilah pemusnahan ras dan suku bangsa tertentu yang dianggap menghambat kemajuan peradaban manusia. Niatnya sih mungkin baik, supaya bumi ini dihuni oleh manusia-manusia yang sehat dan beradab. Tapi caranya itu lho, sama sekali ga beradab. Dan ini namanya bukan seleksi alam, tapi seleksi buatan! Tapi hal ini lah yang ditempuh oleh bangsa-bangsa terdahulu (ga perlu disebutin suku bangsanya deh ya), dan (saya yakin) masih berlangsung secara terselubung hingga saat ini.

Selain dilatarbelakangi oleh Teori Darwin, Eugenika juga dikompori oleh Teori Populasi Malthus. Thomas Malthus (yang diperkenalkan oleh Pak Hastu kepada saya pada semester III) dalam An Essay on The Principle of Population, memperkirakan masa depan yang cukup suram bagi umat manusia. Menurut perhitungan Malthus, jika dibiarkan, populasi manusia akan meningkat dengan sangat cepat. Jumlahnya akan berlipat dua setiap 25 tahun. Namun, persediaan makanan tidak akan bertambah pada laju yang sama. Dalam keadaan ini, manusia menghadapi bahaya kelaparan yang tiada henti. Yang mampu menekan jumlah populasi ini adalah bencana, seperti perang, kelaparan, dan penyakit. Singkatnya, agar sebagian orang tetap bertahan hidup, maka sebagian yang lain perlu mati. Sebuah legalitas untuk melakukan peperangan dan penyebaran virus penyakitkah?

Bagaimana dengan penyebaran virus H5N1, AIDS, dan penyakit lainnya di Indonesia?

Jangan-jangan virus-virus tersebut adalah skenario bangsa asing yang menginginkan musnahnya bangsa Indodesia? Mungkinkah??


Sumber gambar: www.liceofoscarini.it

Saran Akang Hitlerrrr

Thursday, August 7, 2008

Pada suatu ketika, seorang sosiolog yang juga anggota dewan, sedang berpikir keras mengenai masalah yang dialami oleh bangsa Indonesia, hingga akhirnya dia tertidur diatas kursi empuk di gedung rakyat. Dalam tidurnya, dia bermimpi bertemu dengan Hitler yang sedang main angklung bersama Lenin, di sebuah gazebo, dekat prapatan Dago, Bandung. Dengan penuh keraguan, sosiolog ini perlahan mendekati Hitler, ingin mengadukan masalah yang dialami bangsanya.

Sosiolog : Punten Kang Tler...

Hitler : Iyah, ada apah? (sambil garuk-garuk kumis)

Sosiolog : Saya mau nanya sedikit, boleh? (sambil garuk-garuk kepala)

Hitler : Boleh atuh, sok ajah... mau nanya apaan?

Sosiolog : Begini, di negara saya tingkat pengangguran dan kemiskinan tinggi sekali.

Hitler : Hmm...truss?? (sambil garuk-garuk bulu hidung)

Sosiolog : Barangkali Kang Hitler tau solusi na supaya bisa jadi rendah gitu..

Hitler : Kalo menurut hemat saya mah, semua pengangguran dibunuh saja

Sosiolog : ...... (masih garuk-garuk kepala)

Hitler : Begitu juga dengan yang miskin. Dimusnahkan saja. Bukan begitu Len?

Lenin : Yoi coooy! (sambil garuk-garuk pantat)

Sosiolog : Tapi kan...itu bukan budaya timur (pergi sambil garuk-garuk ga jelas)



Pertanyaan Kuis:

Yang manakah yang bukan budaya timur yang dimaksud oleh Sosiolog?
A.
Garuk-garuk kumis
B. Garuk-garuk bulu hidung
C.
Pembunuhan para pengangguran dan orang miskin
D.
Garuk-garuk pantat

Jawaban ga usah dikirim ke blog ini, ga ditunggu!
Ga berhadiah! Sumpeh daaaah!