Tragedi di Negeri Khatulistiwa

Friday, January 26, 2007

Alam semesta bekerja dengan cara-cara tertentu menurut hukum-hukum tertentu.


Kita menyadari, setiap benda memiliki kapasitas tertentu, memiliki suatu keterbatasan. Apabila suatu benda tidak mampu lagi menanggung tekanan atau perilaku yang dikenakan pada dirinya, maka benda itu akan bereaksi. Reaksinya bisa macam-macam. Misalnya air yang memiliki kapasitas untuk tetap cair, akan tetapi akan menjadi uap bila diberikan energi panas pada suhu tertentu; atau baju gaul berukuran S yang hanya cocok untuk orang yang ukuran tubuh S, dan apabila baju tersebut dipakai oleh orang yang super-gemuk (XXXL), maka baju tersebut bisa menjadi melar, bahkan sobek.

Bumi juga memiliki kapasitas tertentu dalam menghadapi perubahan. Lapisan ozon-nya ga kuat menahan efek pemanasan global. Gunung es-nya juga ga tahan dengan suhu yang semakin panas, sehingga memilih untuk mencair dan meningkatkan volume lautan. Bumi memilih untuk memusnahkan keluarga Dinosaurus agar manusia dapat berkembang. Dan bumi juga punya cara tersendiri untuk mengatur laju pertumbuhan populasi manusia!

Bencana alam, gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir, dan longsor, suatu bentuk intervensi bumi dalam mengatur populasi manusia yang paling dapat diterima dengan akal sehat. Terkadang, bencana alam merupakan jawaban bumi terhadap perilaku manusia.

Wabah penyakit, pes, lepra, ebola, SARS, HIV, hingga H5N1, mencoba mengontrol laju pertumbuhan penduduk. Sebagian penyakit, juga merupakan respons bumi terhadap tingkah-laku manusia.

Peperangan, mulai dari perangnya bangsa Yunani, Romawi, World War I&II, Timur Tengah, hingga petualangan invasi AS, juga merupakan cara bumi bekerja dalam mengurangi populasi manusia. Manusia sedemikian rupa dibentuk oleh bumi menjadi sosok (elemen) yang malah menghancurkan kaumnya sendiri.

Tragedi di negeri ini (yang konon menurut mail seorang teman di milis HMP, Indonesia kita ini ternyata Si Benua Atlantis), terutama sejak tsunami Aceh, gempa Jogja, virus flu burung, asap dan kebakaran hutan, banjir dan longsor, menyemburnya lumpus panas, kecelakaan kereta api, tenggelamnya kapal, dan hilangnya pesawat, serta pertikaian di wilayah Poso, adalah mekanisme bumi dalam mengatur komponen-kompenen yang ada didalamnya.

Dan alam semesta bekerja dengan cara-cara tertentu, menurut hukum-hukum tertentu.

Gambar: nssdc.gsfc.nasa.gov

No comments: