Berani bertindak, berani menanggung resiko...

Tuesday, December 19, 2006

Diterbitkannya sebuah buku karya mantan presiden kita yang berjudul ‘detik-detik yang menentukan’, menimbulkan reaksi dari berbagai pihak yang terkait dengan kisah yang termaktub di dalam buku terebut. Terlepas dari kebenaran yang sesungguhnya (karena hanya Allah yang Maha Mengetahui), penulis percaya Pak Habibie mencoba menyampaikan sesuatu yang diyakininya benar (possitive thinking aja deh sama beliau, soalnya kalo suudzon ntar dosa lho…).

Mengingat Pak Habibie juga manusia, yang notabene adalah makhluk sosial, dimana tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan berbagai macam aktivitasnya, maka di dalam bukunya beliau tentunya menyinggung berbagai pihak yang terkait dengan kisahnya. Akibatnya, beberapa pihak yang terkait pada kisah tersebut bereaksi, memberikan tanggapan, bantahan, atau klarifikasi, terkait dengan kisah yang diungkapkan Pak Habibie dalam bukunya.


Keputusan Pak Habibie menulis buku, membuatnya harus siap menerima segala konsekuensi, baik yang terjadi pada dirinya, orang-orang di sekitarnya, bahkan orang lain yang tidak memiliki hubungan dengannya. Seperti halnya konsekuensi yang harus dijalani oleh Roy Keane, David Beckham, atau Rio Ferdinand dan pemain bola terkenal lainnya, dimana biografinya mempengaruhi karir dan kehidupan mereka selanjutnya.

Wah Ded, serius bener nih kayaknya...

Oke lah kalo gitu.
Mari kita lihat apa yang terjadi pada penulis...barangkali ada cerita yang sedih lagi kayak posting-an yang lalu. Atau jangan-jangan penulis mendapatkan kebahagiaan yang tiada tara, hehehe...
Mari kita simak ceritanya.

Alkisah, beberapa saat setelah berhasil meluncurkan blog Harimau Sumatera yang keren ini, penulis tiba-tiba mendapat telpon dari seseorang yang penulis anggap teman. Mari kita sebut dia Teman Penulis (Tepen). Tepen menanyakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan project (baca Sisi Kehidupan Junior Planner). Waduh, penulis jadi ‘dag dig dug’. Jangan-jangan tulisan penulis bikin masalah nih... Apa jadinya kalo ada yang tersinggung trus pengen masalahnya diselesaikan lewat jalur hukum, trus penulis dinyatakan bersalah, trus penulis harus bayar denda berjuta-juta, dan dihukum penjara bertahun-tahun. Aaah tidaaaak!!! Kejamnya dunia, semua hanya karena penulis menceritakan sebuah kisah yang penulis alami ke dalam sebuah blog…(hiks!)

Penulis terus terang tidak mengetahui maksud Tepen tersebut bertanya, apakah karena tertarik setelah membaca kisah-kisah di blog ini, atau merasa ada yang tidak benar dalam cerita penulis, atau merasa tersinggung dengan cerita penulis, atau peristiwa Tepen bertanya mengenai project tersebut sesaat setelah penulis bercerita di blog hanyalah suatu kebetulan yang tidak ada sangkut-pautnya dengan cerita penulis pada Sisi Kehidupan (Junior) Planner Part 1 & 2.

Bodoh banget lu Ded, knapa ga lu tanyain aja sama Tepen maksudnya apa nanya2? Apakah karena tulisan lu di blog?

Bukan. Pelajaran kali ini bukan mengenai investigasi, memecahkan teka-teki, atau kontroversi sebuah tulisan. Kalau emang ternyata tulisan penulis mengundang masalah bagi pihak-pihak tertentu, maka dengan harap sangat, bagi pihak-pihak yang kurang senang silakan menghubungi penulis, karena penulis pada dasarnya tidak ingin menyinggung perasaan orang lain dalam blognya.

Apa yang ingin penulis sampaikan yakni (backsound: eng-ing-eng...!!! Hehe, sok keren bgt gw)
ada aksi, ada reaksi!

Semua tindakan selalu memiliki konsekuensi. Bila konsekuensi tersebut berpotensi mengundang masalah/kerugian bagi pelaku tindakan, maka konsekuensi tersebut disebut resiko. Setidaknya begitulah pemahaman penulis.

Dalam hukum Allah yang Maha Adil dan Kuasa, sekecil apapun perbuatan yang manusia perbuat akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan perbuatannya.

Dalam hukum fisika, F aksi = F reaksi.

Ketika kita dihadapkan pada suatu keputusan dalam bertindak, apakah konsekuensi dan resiko yang akan kita tanggung selalu proporsional, adil dan pantas untuk kita terima?

2 comments:

Galuh S Indraprahasta said...

Oke deh Ded, ngomong dah baca belon bukunya Pak Habibie? Kerjaan sekarang gimana? Asyik?

Dedy W Hamidy said...

Asyik? Situasinya ga asik sih, tapi untung aku orangnya asik bgt, hahaha...